Semua orang pastilah mempunyai cita-cita, walaupun pada akhirnya cita-cita tersebut belumlah tentu tercapai sesuai dengan sebuah kenyataan yang diidam-idamkan
Jika sudah besar nanti mau jadi apa?? Dokter, Polisi, Tentara, pilot atau yang lainnya? Sering kali kita mendengar pertanyaan tersebut ketika ditanya oleh orang tua, guru, teman atau orang-orang disekitar lingkungan kita. Pasti Setiap orang pastinya memiliki cita-cita yang ingin ia capai ketika sudah dewasa nanti. Tetapi Ada yang beruntung mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan cita-citanya namun tidak sedikit yang akhirnya harus menerima nasib cita-citanya kandas di tengah jalan karena sesuatu hal yang kurang mendukung, entah itu faktor ekonomi atau kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat.
Saya sendiri mempunyai cita-cita ingin menjadi dokter, fotograper atau seorang yang bergelut di dunia pertelevisian.
Kenapa saya ingin menjadi dokter?
Dulu saya sempat dirawat dirumah sakit dan pada saat itu saya menunggu berjam2 kehadiran dokter untuk memeriksa saya kembali. Ternyata ketika sudah ad diruangan dokter memeriksa saya tidak lebih dari 5 menit langsung keluar ruangan. Dalam hati saya berkata “enak banget kerja jadi dokter Cuma gitu-gitu saja”. Setelah pulang dari Rumah sakit saya pun harus kembali checkup beberapa kali lagi untuk memastikan kalau saya benar2 sudah sembuh. Ketika sudah diruang tunggu nama saya disebut, lalu ditanya-oleh dokternya kurang d ari 10menit sudah selesai. Biayanya yang dikeluarkan untuk jasa dokter dan penebusan obat pun tidak murah. Bayangkan saja misalkan harga 1 bungkus obat 100 ribu jika dikalikan 20orang/ hari dokter bias mendapatkan uang 2juta. Yang ada dipikiran saya “enak bgt jadi dokter cepet dapat uangnya berarti cepet jadi juragan juga”. Tapi ternyata otak saya masih kurang mampu untuk mempelajari ilmu kedokteran hehe.
Kenapa saya ingin menjadi dokter?
Dulu saya sempat dirawat dirumah sakit dan pada saat itu saya menunggu berjam2 kehadiran dokter untuk memeriksa saya kembali. Ternyata ketika sudah ad diruangan dokter memeriksa saya tidak lebih dari 5 menit langsung keluar ruangan. Dalam hati saya berkata “enak banget kerja jadi dokter Cuma gitu-gitu saja”. Setelah pulang dari Rumah sakit saya pun harus kembali checkup beberapa kali lagi untuk memastikan kalau saya benar2 sudah sembuh. Ketika sudah diruang tunggu nama saya disebut, lalu ditanya-oleh dokternya kurang d ari 10menit sudah selesai. Biayanya yang dikeluarkan untuk jasa dokter dan penebusan obat pun tidak murah. Bayangkan saja misalkan harga 1 bungkus obat 100 ribu jika dikalikan 20orang/ hari dokter bias mendapatkan uang 2juta. Yang ada dipikiran saya “enak bgt jadi dokter cepet dapat uangnya berarti cepet jadi juragan juga”. Tapi ternyata otak saya masih kurang mampu untuk mempelajari ilmu kedokteran hehe.
Dan kenapa saya ingin menjadi fotographer?
Awal mula saya ingin menjadi fotographer yaitu ketika saya mulai kecanduan internet yang lebih tepatnya ke arah social network. Sering kali melihat hasil jepretan para fotographer handal dengan model-model cantik. Wahh rasanya indah bgt dan enak untuk dipandang. Mulai dari situ saya sering belajar sendiri dengan cara mencoba-coba bagaimana caranya supaya hasil jepretan saya bisa sama seperti para fotographer yang saya idolakan walapun dengan kamera standard (tanpa kamera DSLR dan alat-alat lainnya). Tapi sayang dibidang ini orang tua saya kurang setuju sehingga saya sendiri merasa kurang dukungan.
Yang terakhir kenapa saya punya cita-cita ingin terjun di dunia pertelevisian?
Semua ini terjadi ketika saya melihat salah satu acara tv swasta dimana antara artis dan tim-tim cameramen di acara tersebut bercanda-canda dan saling mengerjai satu sama lain. Seru sekali melihat mereka bekerja sambil tertawa-tawa pasti pekerjaan seberat apapun terasa ringan.
Dari ke 3 cita-cita saya tersebut saya sangat berharap salah satunya bisa tercapai. Jadi dokter dapat dukungan dari keluarga tetapi otak saya masih kurang mampu untuk mempelajari ilmu kedokteran. Ingin menjadi fotographer atau cameramen tetapi saya kurang dapat dukungan dari orang tua saya. Dan ternyata tuhan berkata lain, dari ke tiga cita-cita saya tak satupun yang terlaksana. sekarangpun entah mengapa saya kuliah ada dijurusan Manajemen Ekonomi. Saya sendiripun masih bingung :D
0 komentar:
Posting Komentar