BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau, oleh karena itu Indonesia disebut juga sebagai Nusantara. Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Selain memiliki banyak pulau, Indonesia jg memiliki banyak keanekaragaman suku, ras, agama dan budaya. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk Negara. Namun memiliki banyak keanekaragaman suku, ras, agama dan budaya sering kali meimbulkan perbedaan pendapat dan konflik. konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Dari banyaknya konflik yang terjadi di Indonesia saya akan membahas tentang “Konflik yang terjadi di cibitung”
BAB II
PEMBAHASAN
Cibitung merupakan salah satu kawasan industri yang berada di kabupaten Bekasi. Sehingga banyak orang berdatangan ke Cibitung untuk mencari pekerjaan. Sehingga banyak pendatang yang tinggal di Cibitung. Dengan beranekaragamnya penduduk mungkin akan banyak juga perbedaan-perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan sebuah konflik. Seperti konflik yang terjadi antara 2 daerah di cibitung yaitu Rawa Citra (DMC) dengan Selang. Konflik ini sudah terjadi turun menurun. Perdebatan antara dua daerah ini menimbulkan tawuran di bulan ramadhan. Konflik ini terjadi akibat saling ejek dan salah paham dari kedua kubu. Meskipun sudah banyak korban, konflik ini selalu terulang setiap tahunnya. Awalnya konflik ini terjadi antara kampung selang tengah dengan rawa citra (DMC). Namun karena kekompakan warganya, selang cironggeng, selang nangka, selang cau, dan selang bulak ikut bergabung. Konflik ini terjadi di perbatasan antara Selang dengan Rawa citra yaitu di Gobel. Meskipun sering kali sudah ada pejanjian damai tetapi kedua kubu seringkali masih melanggarnya. tapi apupun penyebab terjadinya konflik tersebut tidak sedikit pula yang menilai terjadinya konflik itu karna adanya banyak perbedaan atau banyaknya keanekaragaman yang menjadi satu disana .namun mengenai konflik yang terjadi antara selang dengan rawa citra saying mengambil kesimpulan bahwa kedua kubu ini mengadu gengsi dan ingin menujukan siapa yang paling kuat.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Kepada para pembaca, penulis memohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan bagi tulisan yang penulis buat ini. Karena penulis sendiri hanyalah manusia yang bisa melakukan kesalahan. Kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca sekalian untuk menyempurnakan makalah ini. akhir kata semoga makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat untuk pembaca.
0 komentar:
Posting Komentar